Kota Solo kembali menggelar Solo
Batik Carnival 2013, dan untuk kali ini tema yang diangkat "earth
to earth parade". acara akan diselenggarakan Sabtu, 29 Juni
2013, dengan start di Solo Center Point, Jalan Slamet Riyadi dan mengambil rute
SCP- Jl.Slamet Riyadi- Gladag - Jl.Sudirman - Balaikota Surakarta, serta
panggung kehormatan bertempat di jalan Jenderal Sudirman.
Solo Batik Carnival adalah
karnaval berbasis masyarakat yang dirancang untuk menjadi sebuah karnaval
tingkat dunia. Awalnya, karnaval ini terinspirasi dari Jember Fashion Carnaval
(JFC), sebuah parade peragaan busana di jalanan. Karena itu tak heran jika
konsep keduanya hampir sama. Hanya saja yang membedakan adalah dalam bahan
utama pembuatan kostum. Sesuai dengan namanya Solo Batik Carnival, batik
dijadikan sebagai sumber ide sekaligus materi utama penciptaan kostum karnaval
yang fantastis.
Hanya saja, antusias masyarakat
dalam menyaksikan karnaval ini terlihat menurun drastis dibanding lima
pergelaran sebelumnya. Jika biasanya penonton SBC selalu membludak, kali ini
terlihat sangat longgar. Sejumlah kalangan menilai kegiatan tersebut kurang
dipromosikan.
Salah satu anggota Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta, Bambang Ary menyebut bahwa sebenarnya Solo Batik Carnival telah menjadi salah satu ikon Solo. "Sayang sekali tahun ini penyelenggaraannya kurang maksimal," katanya. Sepinya penonton menurutnya menjadi salah satu indikator yang paling terlihat.
Presiden Jember Fashion Carnaval, Dynand Fariz menyebut bahwa Solo Batik Carnival sebenarnya memiliki peluang besar untuk menarik wisatawan. "Kota Solo memiliki berbagai fasilitas penunjang yang jauh lebih lengkap dibanding Jember," katanya.
Salah satu anggota Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta, Bambang Ary menyebut bahwa sebenarnya Solo Batik Carnival telah menjadi salah satu ikon Solo. "Sayang sekali tahun ini penyelenggaraannya kurang maksimal," katanya. Sepinya penonton menurutnya menjadi salah satu indikator yang paling terlihat.
Presiden Jember Fashion Carnaval, Dynand Fariz menyebut bahwa Solo Batik Carnival sebenarnya memiliki peluang besar untuk menarik wisatawan. "Kota Solo memiliki berbagai fasilitas penunjang yang jauh lebih lengkap dibanding Jember," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar